Love my days, give thanks everyday, and struggle to survive. Love would be beautiful, in the eyes of a simple one. Try not to think too completely confusing.
Kamis, 15 Desember 2011
Ngajar Inggris tuh Enyak tauk
Selang beberapa tahun sebelum kelulusan saya dari fakultas Pendidikan Bahasa Inggris Universitas ternama yang tidak perlu saya sebutkan namanya yaitu ATMA JAYA Jakarta, saya masih berpikir bahwa saya masih ada kemungkinan untuk bekerja menenteng tas kerja di bilangan Sudirman atau Kuningan di sebuah instalasi Pemerintah di Departemen Luar Negeri. Namanya mungkin Kedutaan ^^. Tapi sayangnya, karena "Kecelakaan" yang menyebalkan, alias pastinya Komputer di departemen fakultas saya mencetak nilai orang lain atau mahasiswa yang salah, makanya, ijazah saya, ehem, saya edit. Ngga boleh ada yang tahu. Begitulah mimpi saya tentang masa lalu saya yang kelam, dengan permasalahan komputer ngacotweet tadi. Saya beberapa kali saja kok bercerita tentang hal ini di kelas saya mengajar, yaitu selalu. Bahwa sebenarnya saya mengajar Bahasa Inggris itu suatu kebetulan yang luar biasa direncanakan. Alhasil saya bisa cerita banyak dan selalu memberikan semangat kepada murit murit saya. Saya biasanya bercerita tentang rekaman asal saya yang luar bisa ketelen sampe sekarang, dari dosen saya tercinta yang menjegal saya lulus dengan mudahnya. Alias saya menerima mata kuliah yang sama beberapa kali dengan perihal yang sama. Mungkin namanya DRILLING. Bahwa terpaku dalam benak saya mengenai penelitian tentang seorang bayi. Selalu saya ingatkan, ketika kamu masih bayi, apakah kamu bisa langsung berbicara? Kamu hanya mendengar saya suara-suara yang bahkan kamu sendiri pada saat itu tentunya tidak tahu arti dari kalimat ataupun kata-kata tersebu. Bahkan ketika kamu masih SMP, apakah kamu bisa berpidato dengan baik layaknya seorang PROVOKATOR??? Tentu belum selihai itu bukan. Itulah sebabnya, ada tahapan-tahapan mengenai pengenyaman bahasa yang baru dipelajari sekarang ini. Butuh waktu yang lama, dan tentunya DRILLING atau latihan yang bertubi-tubi. Simpel saja, dan sangat Cliche, bahwa sesuatu itu harus diulang-ulang untuk memperoleh hasil yang mujarab. Sebuah acara yang dipersiapkan secara matang, dalam sebuah kepanitiaan, tentunya membutuhkan waktu dan tingkat ketelitian yang tinggi. Begitu juga dengan pemerolehan bahasa itu. Begitulah pekerjaan saya setiap hari. Memotivasi dan memberi asupan berupa kosa kata dan susunan kalimat juga wacana wacana yang terus sedikit diforsir agar hasilnya pun membaik dari hari kesehari. Sayangnya, ada pula oknum-oknum yang tidak menyukai keberadaan saya. Pengen tau ajah palingan mereka, ya ngga?? Bahwa gimana sih saya bisa sekian tahun tetap dan memang menetapkan diri hanya sebagai PENGAJAR BAHASA INGGRIS??? Hihihihi. Kata mereka rada lebai aja luh. Byarinnn. Lu ajeh yang sirik. Saya menanam modal dari Bahasa Inggris yang yaaah,, baca saja keluhan saya, bahwa saya saja dulunya belum bisa menulis NINE, alias GABSA/ gagap bahasa. Tapi saya mau kasih semangat. AYOH, kalo kamu mau apa saja dibawa ENJOY. Jangan patah semangat. Dan jangan patah arang. Coba terus. Buatlah orang yang mau mengalahkan kita tadi, dengan menyiriki kita menjadi terpesona karena KETEGAR TENGKUKAN kita bahwa kita ngga mudah menyerah.
Give out is okay
Give in is better
But
Give up??? Do Not Even Think of IT!!!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar