Selasa, 19 Februari 2013

Children means babies~toddlers~lovable creature

sayangnya saya kepada anak kecil itu bukan semata-mata ingin melakukan perilaku yang diluar norma-norma yang tidak didukung oleh logikawan seorang budayawan dan etika pendidikan. kecintaan saya terhadap anak kecil itu semata-mata saya sudah sangat merindukan buah hati yang dapat saya timang sendiri. suatu kali dulu, saya ingin sekali memiliki anak kecil yang cantik, dan menurut cerita ibu saya, Mita, kalau orang tuanya cakep~cantik ataupun ganteng, biasanya anaknya juga begitu. semasa sekolahpun saya mempelajari peribahasa bahwa "air cucuran atap jatuhnya kepelimbahan juga" artinya ya kental sekali keinginan saya ya untuk mendapatkan atau memperoleh anak yang cantik dan manis perilakunya dan menyenangkan serta membanggakan hati. sudah titik. gitu aja. jadi mulailah saya dengan dorongan yang diberikan oleh ibu saya memulai mengenal dunia dengan mencari pria yang berwajah tampan. alhasil selalu yang saya dambakan adalah pria dengan penilaian surface sekian diatas rata-rata. hal ini terjangkit hingga saya beranjak dewasa. ahahahah mestinya siihhyaa namanya bukan dewasa. hanya soal umur saja yang bertambah. bukan berarti saya menjadi dewasa. lawong yang dilihat hanya dari segi luar saja kokkk. padahal..... ternyata membangun sebuah RELATIONSHIP itu sama sekali ngga mudah. alhasil sampai sekarang saya masih ngejombloohhh....... menyedihkan emang. Llllhaalllaaahhh habis gimana lagi???? ternyata perlu segudang ataupun segedung tinggi apalah, mulai dari penilaian bahkan akhir nya pengambilan keputusan, bahwa pernikahan itu bisa dilangsungkan atau tidak. bahkan,, hingga saat detik inipun saya masih merindukan wajah mungil yang niscaya akan memegangi tangan saya seraya manis bentuk wajahnya dan berkata,,, mommy, i love you..... (pingin nan***) aduh Tuhan sampai kapan saya harus seperti ini. saya kan mesti konsentrasi kerja. bahkan bukan hanya ibu saya yang merindukan tangan mungil seperti itu, sehingga beliau skarang mengabdikan diri menjadi pengajar PAUD (semacam play group endonesyah, yaitu pendidikan anak usia dini) di RW setempat. sedangkan saya risaunya tingkat dewa untuk melerai hati saya yang gundah gaulana dalam menangkis murid murid saya yang tentunya bermaksut baik namun tetap saja membuat saya risaunya superrrrr. mreka sering sekali bilang, miss..... yampyun kapan siih miss merit?? aduh ini mah bukan jleb sesyen lagi tapi beneran NANCEP dan NUSUK!!! hari hari terakhir mreka bilang gitu, saya cuman bisa diam dan terus berusaha menenangkan diri seraya menguatkan diri... nanti yaa... hihihi padahal ngga sperti itu sii, sejujurnya saya marah.... sakit kuping saya dengan melihat kenyataan bahwa ruang lingkup saya ngga sgitu besarnya untuk menemukan jodoh. belum lagi setumpuk kegiatan saya yang menyita waktu.... Tuhan sampai kapan yaaa saya ngga begini???? kerinduan murit saya melihat gurunya menikah... ataupun kerinduan ibu saya yang merindukan seorang cucu.... Bahkan kerinduan saya yang amat sangat,,,, untuk melahirkan bai yang aduh..... sudah cukup cukup..... NGABLO deh gua.... hiks hiks hiks ngga ngablo siiiii tapi.... Tuhan.... dimana jodoh saya????kapan saya ketemu dia???? hhhmmmpppppppppffff ___________________ padahal... kalaupun itu ternyata benar.. apakah anak yang sempurna benar fisiknya itu benar benar membanggakan??? ada brapa persen sifatnya yang akan menyenangkan hati. itu terlihat dari kehidupan saya yang berteman dengan mreka yang berwajah apik dan enak dipandang.... TUHAN.... mana --- kapan --- satu saja dong nanti untuk selamanya______ tolong dong tolonglahhhh * nggak ngablo,, tapi malah GALAUU*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar