Love my days, give thanks everyday, and struggle to survive. Love would be beautiful, in the eyes of a simple one. Try not to think too completely confusing.
Senin, 14 November 2011
surat cinta untuk kekasih
Cinta itu tidak datang tiba tiba. Kalau dalam kamusku. Rumit dan penuh intrik. Mauku sih sederhana saja. Hidup bahagia, sampai ajal memanggil. Namun apakah itu kehendak sang ilahi. Diliputi pula dengan logika dan ilmu pengetahuan. Diliputi pula oleh kepribadian manja dan tak beranjak dewasa. Petemanan dan perjodohan, satu dengan yang lain. Sungguh runyam. Banyak kata kata yang hendak menderu keluar laksana meriam. Ungkapan ungkapan menakutkan yang harusnya terjun bebas. Untuk menyerbu keluar, memberitakan keadaan pilu hatiku. Kalau kata orang, hidup itu pilihan, masakan aku ngga bisa memilih untuk berbalik arah, hanya karena peraturan peraturan yang juga buatan manusia sendiri? Dan harus bersyukur, oh Tuhan maha adil? Pasir yang berlimpah ruah, bantulah aku mengungkapkan isi hatiku. Mampukan aku berkata kata. Pusing aku dibuatnya. Andaikata semua mengerti. Tapi kalau orang bilang, nasi telah menjadi bubur. Kalau ini nasi sudah menjadi tai. Hiks hiks hiks
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar