Love my days, give thanks everyday, and struggle to survive. Love would be beautiful, in the eyes of a simple one. Try not to think too completely confusing.
Senin, 16 April 2012
Berbagi dalam Kehidupan
Hehehe. Setelah menset ulang beberapa perubahan, dan jadi kepikiran, sebenarnya setelah celingak celinguk tentang apa saja yang sudah saya tulis di judul judul sebelumnya, saya jadi mikir *heheh itu mah sudah biasa kalo saya jadi tukang mikir, emang kebiasaan, cobak o kalo ngga jadi tukang mikir, ngga bakalan jadi penoless wkwkwkwk* saya kok kayak orang kebingungan siyak?? Walah kayak orang ngga ada kerjaan ajah. Pinginnya bersyukur, dan menerapkan dalam kehidupan. Pinginnya ngga jadi orang yang pemarah tapi sebaliknya, yaitu tadi jadi orang peramah,,,, ehciyeek. Tapi sumpriiit suliit boookk. Bolak balik jadi keinget ada satu ayat, di Roma:3-5, ... dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan, dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita. ahahahahhooyy. Ini ayat super berat. Saya tulis pulak bahwa saya inginnya menghayati yaaa, yang kayak gini ini. Waduh. Tapi mengingat, bahwa emang benerrr. Beneran ini ayat berat abeess. Seolah saya menulis ulang ayat ini, dan berharap, ahoy para pembaca, hidup saya sulit, dan yawislah, sulitpun memang yaa kayak demilkian hidup saya. Heemmm. Dibalik kesulitan hidup saya, kalau saya bisa sharing, dan emang udah terlanjur, Readers jadi ngebaca tulisan saya, ehehhe, berhubungan dengan yang saya tulis tentang kemerdekaan, yaitu tadi, target hidup, saya jadinya berpikir, emang bener kok, anggep aja emang kita hidup itu ya lumrah ada saja kesulitannya, tapi orang orang yang bikin sulit itu yaa, anggep aja emang dari negeri para ALGOJO. Dan kalo ngga ada "kuli-kuli" yang hidupnya penuh kekerasan itu yaaa, bisa apa kita??? Kerja siih boleh kerja, sulit siih yaa emang hidup itu ngga ada yang gampang kok. Kadang saya memotivasi diri. Yaweislah, kalo mau enaknya, tinggal ajah dirumah. Nggajio kono, wong wong yang mau kamu pekerjakan, bahkan mau aja kamu perbudak, sekalian toh??? Lah wong ternyataaa, ee ternyata, kemudian berulanglah dan berbaliklah itu semua. Kamu itu jadi seorang yang menggaji algojo algojo tersebut dan ya itu tadi, beruntunlah semua itu. Mau enak??? Mau ongkang kaki??? Jadio kono orang super tajir naujubileh wukekekekh. Tauk deh. Orang yang gendeng aja yang mau bekerja buat orang yang kaya gitu. Bayangin aja, udah kayaa, mboh kayanya dari mana, masih mending kalo pekerjanya mauwo gitu loh nurut sama si majikan tadi, wong kalo mauo nurut i, brarti wong go-blog- heheheh saya dong, ekekekek tukang nge-blog. ehehhehe. Lah. Nyario sana, orang yang mau di suruh suruh, trus diberi tekanan. Mbok mikir, orang yang punya sesuatu sampe bisa selevel setinggi itu, emange turun dari langit???? Orang kalo ngga kerja keras, dan orang yang ngga punya hati buat bekerja, tulus, jannn westala, punyao ijasah sarjana bertumpuk tumpuk, (mbel i aku, mosok ada, ijazah bertumpuk tumpuk??? ijasah dulure tah???) apa ngga orang itu suwombonge koyok opo??? lah loh, trusss??? orang yang bodo, yang mau diajari??? yang bodo loh yah, goblog looo, apa bisa di suruh pekerjaan yang level tinggi??? Boro boro. megang sapu wae iso wis apik. udah aaa. saya jadi berkesan kaya yang terbang terlalu tinggi dan terlalu rendah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar