Selasa, 17 April 2012

POSITIF vs NEGATIF

Berhubungan dengan judul yang pernah keluar di entri saya, yaitu goro-goro, saya pernah mengutip dari teman yang merupakan seorang istri pelaut. Menurut mereka, mengutip kata-kata mereka, dengan intonasi penuh curhatan, mereka bilang, "lhah oarang mah kalo di laut yak, mau ngobrol mulu ama temen pelaut juga, ya mabok lah, masak kalo bosen trus ngomong ama hiyuk?? ama ikan gitu maksut loohhh??? yaaa, mancing lah kitaaa yak!!!" Ternyata oh ternyata, mancing disini bukan sekedar mancing guyonan atau yang kayak dikutip entri sebelumnya yaitu nggolek goro-goro, yang artinya mencari gara-gara. Ya sama saja, seperti setali tiga uang, dari seberang demennya "mancing", dari Jawir, demennya Goro-goro. Tapiii, yang disayangkan, karena keenakan "mancing" itu tadi, yang dipancing kalo sebel alias ngga nerima guyonan tersebut, ya kalik kalik aja yang mancing menggunakan tombak, layaknya penduduk pedalaman yang dari zaman super baheulak duluuuuuu bangad. Yaitu, berbau darah, alias lagi bikin marah. Niscaya saya cuman bisa membilang begini, ketika saya bisa melihat kehidupan dari 2 sisi, atau dunia dari 2 sisi, mungkin saya membayangkan 2 kutub kalik yaaa. Yaitu kutub Utara dan kutub Selatan. Dimana mugnkin saya pun membayangkan, bahwa terdapat pula pada tokoh kartun Walt Disney yang terkenal, namanya Mickey Mouse, ketika itu dia berjalan mengitari sebuah bola dunia yang besar, dan bola dunia itu berputar, dia kelihatan sekali harus menjaga agar tidak jatuh. Kita bisa membilang, bahwa, ketika kita berada di antara 2 kutub tersebut, maka kita mungkin ada di garis katulistiwa. Heheheh. Sementara itu, saya mau membilang lagi, ada tuuu potret-potret yang menyiratkan sebuah bola dunia yang bloody guwedeh, dengan tulisan besar UNIVERSAL STUDIOS. Itu bola, dan tulisan itu, saya jadi iseng memfilosofikan seperti begini. Universal itu memberikan arti sifat orang yang terbuka dan tidak memihak. Nah, ketika saya sendiri memiliki prinsip kaya gitu, saya jadi layaknya Mickey Mouse tersebut dan oleng berpijak atau bahkan yaaa mbingungin kok. Waduuuh adoh banget toyoo, wong cuman mau ngomong gini looo, ujung-ujungnya saya jadi kayak orang bego bin gebleg kalik ya kalo ndiemin orang-orang yang mancing ato goro-goro tadi, atau lok lok an laah. Tapi palingan yaaa tinggal tak diyemin ajah. tapi puwaliiing males banget kok ngadepin orang-orang kayak gitu. Lhah abisan, yang disudutkan sayaaa muluk, tentang kejombloan saya. GA PENTIIING!!!! Mentang-mentang udah laku apa yah, berlagak kayak pemenang, dengan sudah menyandang gelar NYONYAAHHH!!!!! GGGRRRRR!!! AAARRRGGGHHH!!! Sebenernya mungkin saya memang ngga pernah puasa atau pantangan. Tapi saya beberapa saat ini sudah cukup berpantangan menyerut mulut-mulut jail mereka tentang saya. iiiih SUMPAH SEBEL BANGET!!! laiyaaa, ngga ada leren leren nya i looo, saben hariii, ngomongin bauk lah belom laku lah,,,, emang mereka ngga menyudutkan saya dengan berkata si ---- itu looh, tapi yang punya ciri-ciri itu kan hanya saya. sumpah sebelllll!!!! tapi diliat lagiii, skarang pun eheheh saya sedang ngomongin mreka. itulah, ketika satu jari menuding orang lain, tiga jari menuding saya sendiri. sebel gondok telek. Yeeeaaaahhh,,,, fyuuuuhhh. Jadinya, kalaupun merasa tersinggung, mohon maaf yaaa,,, tatkala apa yang mereka lakukan beberapa hari silam ataupun hari ini, mungkin suatu saat bisa jadi saya si tokoh jahatnya. aaah sebel.Jadi keinget ketika ngga bisa menempatkan diri sendiri alias memposisikan diri kita dimanaaa,,,, saya jadi keinget satu cerita, tentang seorang ayah berikut anak laki-lakinya dan seekor keledainya. Tatkala itu, sang ayah berjalan kaki menuju sebuah kota yang cukup jauh, dan si anak berjalan kaki pula disampiung ayahnya. Tak lama kemudian, mereka bertemu seorang yang mencemooh, "itu orang bodoh, ngapain juga ngga nunggangin keledainya" dan sang ayah menyuruh anaknya duduk, karena menurutnya, oia benar juga ya. Dan kemudian duduklah si anak di punggung keledai. Sedang kala mereka berjalan, bertemulah mereka dengan seorang pejalan kaki juga yang mengatakan, "itu anak kayak ngga tau diri banget, ayahnya malah jalan kaki" kemudian si ayah membenarkan, oia, yawis saya sudah tua, jadi saya juga naik deh ke punggung si keledai. Ngga jauh lagi, diperempatan jalan, mereka ketemu sama orang lain, yang juga ngga mereka kenal dengan baik. Lagi-lagi cemooh keluar, "itu orang jahat banget, keledai kecil kayak gituuu??? dinaikin 2 orang???" dan sekali lagi si ayah mengakui kesalahannya. oia ya, turunlah keduanya dari punggung keledai. Belom ada beberpa saat, si keledai pingsan. dan digotonglah oleh si ayah. Dannnn untuk kesekian kalinya orang yang lain lagi berkata, "itu orang bego banget apa yak??? masak keledainya digendong siii???" inti dari crita ini, sering kali, orang yang ngga mengenal kita dengan baik, dan bahkan ngga tau benar benar duduk perkara keadaan kita, bisa saja menilai kita dari segi yang mereka anggap benar. Apa siiih yang diketahui secar pasti dari orang-orang yang kenal kita??? kenal belom tentu mengetahui secara detail hidup kita. Jadi emang kok, ngga semua yang kita kenal memiliki jiwa ataupun bisa bertindak seperti itu. Apapun orang bisa saja mengatakan yang bukan bukan tentang kita. yaaa... yang terjadi ... jalan keluar saya yaaa,,, menyibukkan diri banget dan males supeerrr buat ngobrol sama mereka. abis ditengking juga ngga bisaaa. lhah,,, sifat kaya se*** gituu. jalan keluarnya menjadi super sibuk dan pendiam banget. Mending menjauh deeeh.. PTL saya masih bisa nyetel MP3 ataupun nge-You Tube. lahhh. nyari pekerjaan lain???? itu palingan problema baruuu. sama sama nyari makan. dan itulah car mreka itu "manciiingg"....lah wong ketemu saben hariiii. mau diapain lagiii. agak menyeramkan yaaa....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar