Love my days, give thanks everyday, and struggle to survive. Love would be beautiful, in the eyes of a simple one. Try not to think too completely confusing.
Selasa, 17 April 2012
the powder room ~_*
Tentang sebuah pergeseran makna yang menginspirasi saya untuk kembali menulis pada hari ini. Begini loh. Saya pernah dan memang hal ini terjadi pada sekitar tahun 2009-2010. Jadi ketika itu ada sebuah ajang atau acara, yang katakanlah tersiar di sebuah stasiun radio yang ternama di Jekardah, yang lebih baik tidak usah saya kemukakan nama radio tersebut demi kode etik. Ciri-ciri stasiun radio tersebut terletak di Menara Sarinah, di jl. MH Thamrin. Nama stasiun radio tersebut mirip dengan nama Cafe yang terletak tepat juga di Menara Sarinah tersebut. Supaya tidak bingung, inisial nama stasiun radio tersebut adalah HRFM. Yaitu merupakan kependekan dari Hard Rock FM.... tra la la... ta da .... Di salah satu acara radio tersebut dilekatkan nama ajang siaran atau program, yaitu diberi nama POWDER ROOM. Layaknya acara acara di radio, ajang tersebut adalah media untuk membagi-bagikan voucher apabila pendengar dan penikmat acara tersebut dapat menjawab pertanyaan dengan benar. Konon menurut sang penyiar, arti powder room tersebut agak nggak melenceng dari arti "rest room". Begini loh, Rest Room itu seperti sudah dikenal oleh orang awam, bahwa artinya bukan tempat beristirahat. Tetapi arti sebenarnya malah meningkatkan kelas dari arti yang tertera, yaitu peralihan dari kata "toilet". Kata yang berkonotasi sedikit buruk dari kata tersebut adalah WC, atau singkatan dari kata water closet. Malahan ada konotasi yang lebih paling buruk, yaitu "jamban". NAH, kata Powder Room, diambil dari istilah dan kenyataan, bahwa wanita-wanita classy yang hendak membenahi make-up atau sekedar berbedak, mengecek cat kuku atau cutex atau nail polish, atau yeaahhh mbenahin lipstick deh. Biyasanya yah, wanita wanita tersebut bertandang ke Powder Room tersebut. Ndilalah namanya juga sifat dan pekerjaan para wanita, tak lain dan tentunya tak dapat ditolak lagi, Powder Room tersebut dipakai juga untuk .... tra lala... jeng jeng... tempat curhat. Dimulai dari kata-kata seperti, aisss, akyu pantchess ndda cii make rhok inyiii??? Bahkan sampai, psssttt, aku punya gacoannnn, peeeppppp. Sensor otomatis untuk "keep a secret"!!!Baiknya lagiii, para designer atau penata ruang, mereka memberlakukan hak istimewa buat para wanita ini. Karena Powder Room tersebut, yang biasanya ada di hotel hotel mewah nan classy, diperlengkapi dengan cermin cantikkk, dan sudah barang tentu bilik kecil mulai dari tempat berganti pakaian atau malahan diistimewakan dengan kehadiran Sofa cantik dan bahkan karpet yang membuat ruangan tersebut nyaman dan comfi... ehciyeeehhh. Sudah seperti layaknya ruang ganti ataupun back stage para super star yang hendak manggung itu looh... NAH, dari kata powder tersebut, tentu saja, sebenarnya dari kata bedak, yang identik dengan make-up, atau katakanlah berdandan. Yang saya mau ajak readers lakukan adalah ketika memasuki powder room tersebut, atau ketika hendak meninggalkan powder room itu, apa yang terjadi dan terkait dipikiran kamu??? Cobalah cari istilah lain, yaitu, hidden room, yang kemudian berhubungan dengan kata "secret room", atau "secrecy". Apakah arti "sekresi" dalam bahasa Endonesa kamus Biologi??? (Rada njelimet yaa,,,, AAKKUUU!!!!). Ada satu lagi, yang berhubungan dengan kata Powder, mungkin dalam hal ini artinya >> percantiklah dirimu sewaktu hendak "BERPESTA"<< Pesta apa siii yang diidam idamkan wanita??? (baca: lagi-lagi saia) Aduuuh ada kek fond yang kecil biar ngga tengsin tengsin banget di blogspot ini. Fyuuh....
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar